5 Jenderal Bintang Tiga Calon Kapolri di Kantong Jokowi
Menteri Koordinator Sektor Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md mengungkapkan lima nama calon kapolri alternatif Idham Azis yang sudah diberikan ke Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Jenderal Idham Azis sendiri masuk periode pensiunnya pada 1 Februari 2021. Ia sekarang telah berumur 58 tahun.
Berdasar account Twitter Mahfud Md @mohmahfudmd yang diambil, Jumat 8 Januari 2021, ke-5 figur calon kapolri itu berpangkat Komjen. Mereka disodorkan oleh Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).
"Ini 5 nama Komjen Pol yang disodorkan ke Presiden oleh Kompolnas untuk diputuskan selaku calon Kapolri: 1) Gatot Edy Pramono; 2) Boy Rafly Amar; 3) Listyo Sigit Prabowo; 4) Arief Sulistyanto; 5) Agus Andrianto," papar Mahfud dalam account media sosial pribadinya itu.
Tentang hal secara detil baik dari sisi kedudukan di intern Polri, mereka ialah Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo, Kalemdiklat Polri Komjen Arief Sulistyanto, dan Kabaharkam Polri Komjen Agus Andrianto.
Sesaat Komjen Boy Rafli Amar berawal dari susunan luar Polri yang memegang selaku Kepala Tubuh Nasional Pengendalian Terorisme (BNPT).
"Ke-5 orang itu dipandang penuhi persyaratan profesionalitas, kesetiaan, jam terbang," kata Mahfud masalah beberapa nama calon kapolri itu.
Ketua Kompolnas Benny Mamoto mengatakan, faksinya memberikan nama calon kapolri alternatif Jenderal Idham Azis ke Presiden Jokowi habis rapat pada Rabu 6 Januari 2021.
"Rabu (lalu) ada rapat paripurna untuk mengulas calon kapolri," papar Benny waktu diverifikasi, Jumat 8 Januari 2021.
Menurut Benny, nama calon kapolri yang diberikan sudah berdasar inspirasi warga baik itu figur warga, akademiki, LSM, medium, purnawirawan Polri, atau intern Polri.
"Mengenai persyaratan calon kapolri. Sesudah usai hasilnya selanjutnya dikatakan oleh Ketua Kompolnas ke Presiden," terang ia.
Slot QQ Online Benny malas memaparkan siapa figur yang diberikan ke Jokowi selaku calon alternatif Kapolri Jenderal Idham Azis yang masuk periode pensiun. Namun, ia pastikan ada lebih satu nama yang masuk.
Berikut reputasi ke-5 calon kapolri alternatif Jenderal Idham Azis:
Komjen Gatot Edy Pramono adalah jenderal polisi yang eksper dalam sektor reserse. Sekarang ini ia memegang selaku Wakapolri yang gantikan Komisaris Jenderal (Purn) Ari Dono Sukmanto yang pensiun pada 1 Januari 2020.
Pria kelahiran Solok, Sumatera Barat pada 28 Juni 1965 ini ialah alumnus sekolah tinggi polisi tahun 1988. Saat sebelum jadi Wakapolri, Gatot Edy isi beberapa pos kedudukan.
Semacam jadi Sekretaris Individu Kapolri tahun 2006. Selanjutnya Kepala Kepolisian Resort Metro Depok tahun 2008. Lantas Kepala Kepolisian Resort Metro Jakarta Selatan tahun 2009.
Jadi Riset Peraturan Madya Sektor Pidum Bareskrim Polri di tahun 2012. Disamping itu ia sempat juga memegang selaku Kabagdukminops Robinops Sops Polri pada 2013. Tahun 2014, ia memegang selaku Karolemtala Srena Polri.
Ia menjadi Kepala Kepolisian Resort Blitar tahun 2015. Seterusnya tahun 2016 mendapatkan promo kedudukan jadi Wakapolda Sulawesi Selatan.
Selanjutnya tahun 2017 selaku Sahlisosek Kapolri dan semenjak 22 Januari 2019 dipropagandakan jadi Kapolda Metro Jaya gantikan Irjen Idham Azis yang waktu itu naik kedudukan jadi Kabareskrim.
Waktu jadi Kapolda Metro Jaya, Gatot Edy terdaftar pernah amankan penerapan Pemilu 2019, tindakan demonstrasi 21-22 Mei 2019, sampai tindakan demonstrasi mahasiswa pada September 2019.
Kecuali memegang Wakapolri, Gatot Edy sekarang ini adalah Wakil Ketua Komite Eksekutor Pengatasan Covid-19 bersama Ketua Komite Eksekutor Pengatasan Covid-19 dan PEN Jenderal TNI Andika Gagah untuk menolong tangani wabah Covid-19 di beberapa wilayah.
Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo adalah perwira lulusan Sekolah tinggi Kepolisian (Akpol) 1991. Ia sekarang ini memegang selaku Kepala Tubuh Reserse Kriminil Polri (Kabareskrim) semenjak tanggal 6 Desember 2019 gantikan Idham Azis yang promo kedudukan jadi Kapolri.
Saat sebelum jadi Kabareskrim terdaftar pernah isi pos di Polri. Ia pernah memegang Kepala Sisi Pengaturan Personil Agen Personil Polda Metro Jaya.
Profesi pria kelahiran Maluku 5 Mei 1969 ini selanjutnya banyak menempati kedudukan kepolisian di wilayah Jawa tengah. Listyo pernah jadi Kapolres Pati tahun 2009.
Kemudian ia menempati status Kepala Kepolisian Resort Sukoharjo tahun 2010. Selanjutnya Wakapoltabes Semarang, dan pernah jadi Kapolres Solo tahun 2011.
Listyo lalu dipindahkantugaskan ke Jakarta untuk memegang selaku Asubdit II Dit Tipdum Bareskrim Polri di tahun 2012. Selanjutnya bekerja di Direktur Reserse Kriminil Umum Polda Sulawesi Tenggara semenjak bulan Mei 2013.
Ia pernah jadi pengawal Presiden Joko Widodo (Jokowi) tahun 2014. Setelah jadi pengawal Presiden Jokowi, profesi Listyo selanjutnya melejit.
Ia dipropagandakan jadi Kepala Kepolisian Wilayah Banten tahun 2016. Listyo jadi salah satunya anggota polisi yang memperoleh promo kedudukan di lingkungan Polri menjadi Kadiv Propam di tahun 2018. Dan sekarang ini memegang Kabareskrim.
Beberapa masalah mencolok dibedah Listyo sepanjang memegang Kabareskrim. Dimulai dari masalah penyiraman air keras pada penyidik senior KPK Novel Baswedan sampai tangkap buronan masalah korupsi peralihan hak tagih atau cessie Bank Bali, Joko Soegiarto Tjandra alias Djoko Tjandra di Malaysia.
Komjen Arief Sulistyanto, adalah alumnus Akpol 1987. Pria kelahiran Nganjuk 24 Maret 1965 ini semenjak 22 Januari 2019 memegang selaku Kepala Instansi Pengajaran dan Training Polri.
Ia adalah salah satunya jenderal eksper dalam sektor reserse. Kedudukan paling akhir jenderal bintang tiga ini dalam penyidik Kepala Tubuh Reserse Kriminil Polri tahun 2018.
Disamping itu, ia sempat juga memegang Dirtipideksus Bareskrim Polri tahun 2010. Kapolda Kalimantan barat tahun 2014.
Selanjutnya jadi Sahlijemen Kapolri tahun 2016. Orang kepercayaan SDM Kapolri tahun 2017. Dan pernah jadi anggota team spesial penyelidikan kasus kematian aktivis HAM Munir tahun 2007.
Komjen Agus Andrianto adalah alumnus Akpol 1989. Semenjak 6 Desember 2019 memegang selaku Kepala Tubuh Pemelihara Keamanan Polri gantikan Firli Bahuri yang dipilih jadi Ketua Komisi Pembasmian Korupsi (KPK).
Perwira tinggi kelahiran Blora 16 Februari 1967 ini eksper dalam sektor reserse. Ia pernah memegang selaku Kepala Kepolisian Wilayah Sumatra Utara tahun 2018. Awalnya, Agus memegang Wakapolda Sumut tahun 2017. Dan jadi Dirtipidum Bareskrim Polri tahun 2016.
Waktu memegang Dirtipidum Bareskrim Polri ini, Agus tangani masalah penistaan agama yang menyertakan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Sesudah tangani masalah itu, Agus dimutasi jadi Wakil Kepala Polda Sumatera Utara.
Agus terdaftar menyikat beberapa penghargaan seperti Bintang Bhayangkara Pratama, Bintang Bhayangkara Nararya sampai Brevet Perintis Brimob, Brevet Selam Polri, Brevet Beberapa Penerjun dan Brevet Penyidik.
Komjen Boy Rafli Amar adalah alumnus Sekolah tinggi Kepolisian (Akpol) 1998. Dengan terpasang pangkat komisaris pada 1991, profesi putra dari pasangan Minangkabau itu lagi naik.
Muka dan namanya makin dikenali khalayak sesudah Polri menunjuk Boy Rafli selaku Karo Penmas Seksi Humas Polri pada 2012. Kedudukannya itu mewajibkannya jadi salah satunya perwakilan faksi kepolisian yang teratur tampil di medium. Baik elektronik ingin juga bikin untuk sampaikan pengatasan masalah ke khalayak.
Ia adalah perwira tinggi Polri yang eksper di bagian reserse. Boy Rafli terdaftar isi beberapa kedudukan vital sepanjang berkarier di Korps Bhayangkara.
Jadi Kabid Humas Polda Metro Jaya tahun 2009. Selanjutnya memegang Kabagpenum Ropenmas Seksi Humas Polri tahun 2010.
Lalu jadi Karopenmas Seksi Humas Polri tahun 2012. Selanjutnya menggenggam tongkat instruksi Kapolda Banten tahun 2014.
Seterusnya jadi Kadiv Humas Polri tahun 2016 dan Kapolda Papua tahun 2017. Dan Wakil Kepala Instansi Pengajaran dan Training Polri tahun 2018.
Bintang di bahunya makin bertambah jadi tiga sesudah di tahun 2020 dipilih selaku Kepala Tubuh Nasional Pengendalian Terorisme (BNPT) gantikan Komjen Suhardi Alius yang dimutasi selaku Riset Peraturan Khusus Bareskrim Polri.