Saingan Ferenc Puskas
Hungaria yang mendominasi pentas sepakbola internasional pada medio 1950-an, nama Sandor Kocsis mungkin tidak sepopuler Ferenc Puskas. Walaupun begitu, Slot Judi Online Kocsis masih tetap punyai kontributor besar di zaman kemasyhuran Hungaria saat itu.
Kosis ialah tipikal striker yang lain dari Puskas, yang tidak lain ialah tandemnya di baris depan Hungaria. Jika Puskas ialah tipikal striker yang paling memprioritaskan tehnik untuk mempesona pemirsa, karena itu Kocsis lebih memercayakan bentuk badannya yang tinggi besar untuk mengalahkan pertahanan musuh.
Keunggulan Kocsis berada pada kekuatan tanding udaranya. Dengan kekuatan itu Kocsis mendapatkan panggilan: The Man with the Golden Head. Pemerhati Sepakbola Hungaria, Gergely Marosi, menyebutkan jika Kocsis mempunyai tehnik tandukan terbaik dan tersempurna yang sempat dilihatnya di dunia sepakbola.
Marosi meneruskan, dengan badannya yang tinggi Kocsis dapat lakukan lompatan tinggi. Tetapi yang paling menakjubkan ialah bagaimana figur yang lahir di 21 September 1929 Slot Online Terpercaya itu sanggup arahkan tandukannya dengan kecepatan bola yang masih tetap cepat dan kuat. Hal itu membuat penjaga gawang musuh akan kesusahan untuk memperhitungkan bola hasil tandukannya.
Tidak itu saja, Piala Dunia 1954 sebenarnya ialah pentas atraksi Kocsis. Di pertandingan pertama babak group hadapi Korea Selatan, Kocsis mencatatkan hat-trick dalam kemenangan 9-0 Hungaria atas Korea Selatan. Pada pertandingan ke-2 hadapi Jerman Barat, Kocsis kembali berlaga dengan menyarangkan 4 gol untuk bawa Hungaria menang 8-3. Perolehan luar biasa Kocsis dalam dua pertandingan awalnya Hungaria di babak group juga menjadikan sebagai pemain sepak bola pertama kali yang sanggup mencatat dua hat-trick secara berturut-turut pada sebuah edisi Piala Dunia.
"Anda bisa menyaksikan begitu kuatnya leher Kocsis. Ia memakai itu untuk dampak yang dapat merusak musuh. Ia sanggup menaklukkan nyaris semuanya orang dengan tandukannya. Saat menyambut bola pada udara ia akan stop sesaat di pucuk lompatan dan mengirimi tandukan kepalanya yang populer ke gawang musuh," kata Marosi, dikutip dari These Football Times.
Tandukan emas Kocsis terekam terang dalam performanya di semi-final Piala Dunia 1954 saat hadapi Uruguay. Dalam laga yang berjalan di Stade Olympique de la Pontaise, Lausanne, Swiss itu Kocsis ada sebagai penentu kemenangan Hungaria. Waktu itu, sampai 90 menit pertandingan berjalan ke-2 team bermain seri 2-2. Di menit ke-111 dan ke-116, Kocsis ada sebagai pembanding lewat 2 gol yang dibuatnya lewat tandukan kepala. Hungaria juga menang 4-2 dan melangkah ke set final.